Kamis, 28 April 2011

analisis poster iklan layanan masyarakat

oleh radhitgugii



Program Komunikasi  :  Iklan Layanan Masyarakat
Jenis                            :  Iklan Poster
Judul                           :  1 + 1 = 1
Pembuat                      : Zulkifli (Ciputat Timur,
  Tangerang Selatan)

Korupsi di Indonesia sudah 'membudaya' sejak dulu, sebelum dan sesudah kemerdekaan, di era Orde Lama, Orde Baru, berlanjut hingga era Reformasi. Berbagai upaya telah dilakukan untuk memberantas korupsi, namun hasilnya masih jauh panggang dari api.
Korupsi di Indonesia bagaikan jengot pada manusia. Ketika dicukur, maka dengan sendirinya akan tumbuh kembali. Apabila dibiarkan maka dia akan tumbuh, berkembang semakin oanjang dan lebat.
Bukan hanya “orang-orang besar” negara Indonesia ini saja, korupsi pun menjalar di kalangan masyarakat menengah kebawah. Tidak hanya orang dewasa, anak- anak pun sudah terbiasa dan mungkin dibiasakan untuk korupsi.
Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaan, banyak sekali khasanah budaya yg ada di Indonesia. Mulai dari bahasa daerahnya yang tiap daerahnya hampir pasti berbeda, keseniannya dan masih banyak lagi kekayaan budaya di Indonesia.
Dari dahulu Indonesia dikenal dengan bangsa yang kaya akan kebudayaan. Tetapi memasuki hitungan millennium ke dua ini, Indonesia dikenal dengan budaya barunya yaitu budaya korupsi. Hal yang tidak lazim untuk dijadikan suatu budaya rakyatnya.
Korupsi merupakan kejahatan yang luar biasa. Dibandingkan dengan kejahatan lainnya, korupsi adalah kejahatan yang sangat berbahaya. Korupsi dapat merusak semua lapisan masyarakat. Korban korupsi tidak Cuma satu dua orang, tetapi mencakup satuan yang sangat luas, bahkan bias sampai satu negara akan merasakan akibat dari korupsi.
Pemberantasan korupsi hingga akhir tahun 2010 ini dinilai belum optimal. Pemberantasan korupsi hanyalah komitmen lisan dari pemerintah, tanpa ada tindakan yang jelas dan tegas. Mafia-mafia korupsi yang tertangkap masih dapat melenggang bebas, bukan hanya karena “hadiah” grasi dari pemerintah, tapi juga karena kasusnya yang tidak diusut tuntas.
Pemberantasan korupsi di Indonesia mungkin hanya sebagai wacana dan perencanaan semata. Memang dengan terbentuknya KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dapat menekan laju perkembangan korupsi, tetapi tidak menunjukkan jumlah yang signifikan, bahkan dapat dikatan tidak terlihat hasil kerja dari KPK.

Analisis berdasarkan tahapan perencanaan komunikasi :
1.    Analisis Masalah
Permasalahan adalah awal dari membuat sebuah perencanaan. Karena perencanaan program komunikasi yang akan kita buat adalah upaya untuk menjawab permasalahan yang dirumuskan. Ada empat penyebab suatu permasalahan antaralain masalah pengetahuan dan informasi, masalah keterampilan (skill), masalah sikap mental, dan masalah sumber-sumber. Kesemua penyebab tersebut yang harus dibenahi di Indonesia.
Permasalahannya dari iklan poster layanan masyarakat diatas adalah korupsi yang merusak Indonesia ini. Dimana korupsi sudah menjadi budaya para masyarakat di Indonesia. Tidak hanya pejabat berdasi saja yang bias melakukan tindak korupsi, tetapi masyarakat kecilpun sudah terbiasa melakukan tindak korupsi

2.    Analisis Khalayak
Khalayak dapat dianalisis berdasarkan penggolongan-penggolongan tertentu. Penggolangan tersebut dapat berupa jumlah khalayak, lokasi dimana khalayak itu berada, sosioekonominya seperti golongan umur tertentu, jenis pekerjaan, tingkat pendidikan, juga dapat dianalisis berdasarkan sosiokulturnya seperti agama, bahasa, system kepercayaan dan lainnya. Dalam permasalahan ini, khalayak yang dituju adalah seluruh masyarakat di Indonesia yang melakukan tindakan korupsi baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan semua golongan tingkatan umur, semua jenis pekerjaan khalayak, tingkat pendidikan yang dimiliki masyarakat Indonesia, sampai agama yang dianutnya. Sehingga ssangat jelas siapa khalayak yang dituju oleh iklan ini.

3.    Penetapan Tujuan
Tujuan merupakan harapan si pembuat iklan yang tersirat pada iklan yang dibuatnya. Suatu tujuan dapat disampaikan dalam iklan baik itu tersirat ataupun tersurat. Dilihat dari iklan diatas, tujuan spesifik dari iklan ini dapat dikatakan untuk mengurangi tindakan korupsi di Indonesia.

4.    Pemilihan Media
Saluran untuk berlangsungnya komunikasi massa diperlukan saluran yang memungkinkan disampaikannya pesan kepada khalayak yang dituju. Saluran tersebut adalah media massa, yaitu sarana teknis yang memungkinkan terlaksananya proses komunikasi massa tersebut. Saluran media massa ini, melihat bentuknya dapat dikelompokkan atas media cetak (printed media) yang mencakup surat kabar, majalah, buku, pamflet, brosur, dan sebagainya ataupun media elektronik, seperti radio, televisi, film, slide, video, internet, dan sebagainya.
Dari penjelasan ini dapat disimpulkan bahwa iklan layanan masyarakat diatas termasuk kedalam media cetak (printed media) berupa poster. Tetapi iklan diatas juga bias termasuk kedalam media elektronik karena penggunaan internet sebagai media penyebarannya.

5.    Produksi Media
Setelah memilih atau menentukan media dan saluran komunikasi yang akan digunakan dalam program komunikasi ini maka langkah selanjutnya adalah mengadakan media yang dimaksud. Pengadaannya dapat melalui dua cara, yang pertama adalah dengan membuat atau memproduksi sendiri. Cara ini baru dapat dilaksanakan jika lembaga atau organisasi yang melaksanakan program komunikasi ini memang memiliki resources yang cukup, misalnya tenaga yang berketrampilan, alat-alat yang diperlukan serta biaya untuk itu. Cara kedua adalah dengan mencari atau menemukan media yang telah ada, lalu memanfaatkannya untuk keperluan kita.
Iklan ini merupakan juara pertama pada lomba iklan layanan masyarakatyang diadakan pada bulan Desember 2010. Dizaman semodern ini, pembuatan iklan seperti ini mungkin bisa dibuat dalam hitungan menit dengan biaya gratis. Dengan memanfaatkan teknologi yang ada bukan tidak mungkin hal ini dapat terjadi. Terlebih lagi dengan ada nya jaringan internet yang memungkinkan semua orang dapat mengakses dan mendapat informasi tentang apa yang terjadi didunia ini, sehingga dalam kegiatan penyebaran iklan ini pun dapat sangat dilakukan dengan mudah dan sederhana. Dan hasil akhir dari produksi media ini adalah iklan poster yang diterbitkan melalui internet dan eksamplar cetak.

6.    Pemilihan Pesan
Pentingnya pengembangan pesan suatu program komunikasi karena isi pesan (content) yang akan disampaikan tentunya harus diolah dulu agar penyampaiannya mencapai sasaran yang diinginkan. Maksudnya adalah bagaimana, agar tampilan pesan yang dimaksud nantinya benar-benar cocok dengan tujuan yang hendak dicapai, sesuai pula dengan khalayak yang akan dijangaku serta selaras dengan media atau saluran yang dipakai. Dengan demikian ketika diterima oleh khalayak pesan-pesan tersebut terasa telah matang, menarik, sehingga dapat memikat karena untuk memahami isinya lebih jauh yang kemudian mempraktekkan pesan tersebut dalam kehidupan nyata. Jika pesan masih mentah, penyampaiannya pun akan mengalami hambatan.
Pesan pada iklan diatas diabstraksikan dalam bentuk angka angka sederhana yang apabila dikaji lebih dalam terdapat makna tersirat yang sangat mendalam. Pembuat iklan mendeskripsikan “1 + 1 = 1” dengan artian jika angka satu ditambah dengan angka satu hasilnya akan tetap satu apabila dilakukan dengan tindak korupsi. Selain itu terdapat kalimat penegas pesan yang disampaikan pada iklan ini yaitu harapan dan tujuan si pembuat iklan.

7.    Manajemen Program
Manajemen program komunikasi merupakan terjemahan dari hal-hal yang telah direncanakan untuk menjadi tindakan atau perbuatan para pelaksana.  Dalam hal ini ditetapkan siapa yang akan melaksanakan, tindakan apa yang diharapkan, dan kapan hal itu diselesaikan.  Semua itu kemudian dituangkan ke dalam rencana kerja. Tergantung berapa lama program yang bersangkutan direncanakan berlangsung, maka rencana manajemen untuk itu harus disusun.
Si pembuat iklan yaitu Zulkifli membuat iklan ini secara individu dan mandiri sehingga tidak terlihat jelas manajemen program seperti pada organisasi atau perusahaan advertising yang memilik dtruktur manajemen. Sistem pembagian kerjanya punya dikerjakan sendiri. Dengan kata lain, Zulkifli mengambil semua peran manajemen program 

8.    Evaluasi Program
Setiap melakukan suatu kegiatan, orang tentunya ingin agar tujuan kegiatan tersebut berhasil dicapai dengan sebaik-baiknya. Setidak-tidaknya orang ingin tahu sampai dimanakah keberhasilan kegiatan yang dilaksanakannya dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Jika tujuan yang dimaksud belum tercapai sepenuhnya, lantas dimanakah letak halangan atau habatannya? Langkah apa yang harus diambil untuk meningkatkan pencapaian tujuan kegiatan tersebut? Demikian antar lain beberapa pertanyaan penting yang selalu melintas di pikiran orang yang melaksanakan suatu kegiatan. Begitu juga dengan kegiatan program komunikasi. Pelaksanaannnya ingin tahu apakah kegiatan tersebut mecapai tujuan atau tidak. Untuk itulah perlunya dilakukan monitoring dan evaluasi.
Mungkin dampak langsung dari iklan ini belum dapat dirasakan secara nyata, tetapi dengan iklan seperti ini orang-orang yang membacanya akan menjadi ingat bahwa korupsi merupakan tindakan yang salah dan hanya akan merugikan baik itu pada diri sendiri maupun pada orang lain. Dengan kata lain, iklan ini setidaknya memberikan peringatan kepada masyarakat Indonesia yang belum melakukan tindak korupsi dan bagi yang sudah melakukan untuk segera menghentikan tindakan negative ini.

Kesimpulan
Menurut saya, dari pembahasan diatas iklan poster memang kurang begitu memiliki dampak yang besar. Hal ini dikarenakan kurangnya minat dan kepedulian masyarakat. Bisa jadi hal ini disebabkan oleh pemasalahan yang dijabarkan diatas seperti kurangnya pengetahuan dan informasi masyarakat, perbedaan keterampilan dan kemampuan masyarakat, lemahnya sikap dan mental masyarakat, serta sumber sumber dan nilai nilai yag ada di masyarakat sehingga jika ini tidak dibenahi, sampai kapanpun korupsi tidak akan hilang di Indonesia ini. Kita sangat prihatin dengan adanya korupsi yang merusak bangsa. Apakah seorang koruptor yang merusak bangsanya sendiri mendapat hukuman yang sama atau bahkan lebih ringan dari seorang pencuri ayam? Pemberantasan korupsi di Indonesia sangat sulit karena korupsi sudah menjadi budaya yang “terus dilestarikan” oleh masyarakatnya.
Dengan pembuatan iklan layanan masyarakat ini setidaknya membantu mengurangi tingginya tindakan korupsi di Indonesia. Dan dengan adanya iklan semacam ini kita berharap semoga korupsi dapat diberantas dengan suatu tindakan nyata bukan sekedar perencanaan dan harapan agar bangsa kita menjadi bangsa yang bersih dari tindakan korupsi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar