Selasa, 15 Maret 2011

Perencanaan Komunikasi (Analisis Masalah)

oleh radhitgugii


1.      Analisis Masalah
Masalah muncul karena perbedaan antara keinginan dan realita. Masalah adalah keadaan dimana sesuatu yang kita inginkan atau yang kita harapkan berbanding terbalik dengan kenyataan dan realitas yang ada. Manusia akan berusaha dengan sifat manusiawinya untuk menyelesaikan masalah – masalah dalam hidupnya. Permasalahan adalah awal dari membuat sebuah perencanaan. Karena perencanaan program komunikasi yang akan kita buat adalah upaya untuk menjawab permasalahan yang dirumuskan. Sebelum merumuskan masalah kita harus mendeskripsikan latarbelakang masalah yang berisi mengapa permasalahan itu muncul, mengapa permasalahan itu menarik bagi perencana, apa dan bagaimana perencanaan itu akan dibuat untuk memecahkan masalah tersebut

2.      Penyebab - Penyebab Masalah : menurut Zulkarnaen, dkk (1994 :35-36)
·         Masalah Pengetahuan atau Informasi
Pengetahuan sangat penting bagi manusia. Dengan pengetahuan, manusia dapat menyelesaikan semua masalah yang ditemui dalam hidupnya. Pengetahuan akan terus berkembang sejalan dengan kemauan manusia untuk berfikir dan berusaha menyelesaikan masalah-masalah hidupnya. Pengetahuan akan berhenti apabila manusia telah enggan berfikir dan peradaban musnah.
Pengetahuan yang minim serta kurangnya infomasi mengenai hal yang akan kita kerjakan, akan menjadi suatu kendala yang menghambat karena membuat kita tidak paham secara teori dan mengakibatkan susahnya untuk menyelesaikan suatu permasalahan.

·         Masalah Keterampilan (skill)
Meskipun telah mengetahui persis masalah yang dihadapi, dapat pula masyarakat tidak bisa berbuat apapun untuk mengatasi masalah yang dimaksud, oleh karena mereka tidak mempunyai keterampilan yang dibutuhkan untuk mengatasi masalahnya. Keterampilan menjadi modal penting karena keterampilan inilah yang membuat suatu perencanaan dalam komunikasi menjadi baik yang dapat membuat suatu perencanaan tidak hanya sekedar konsep dan dapat dinikmati sebagai satu produk hasil komunikasi tetapi dapat terealisasikan sesuai dengan rencana.

·         Masalah Sikap Mental (attitude)
Sikap mental melambangkan ketidaksiapan seseorang atau kondisi psikologi seseorang untuk menjalankan perencanaan komunikasi. Keterampilan yang baik, tidak akan befungsi secara maksimal jika tidak diimbangi dengan sikap yang baik pula. Proses perencenaan komunikasi yang memakan waktu lama, terkadang membuat keterampilan yang baik itu tadi tidak berjalan secara stabil karena mental yang tidak konsisten. Sikap mental memang suatu hal yang menentukan perilaku hidup. Walaupun suatu masyarakat telah memahami apa yang menjadi masalah bagi mereka, telah mengerti bagaimana memecahkan masalah tersebut, namun jika sikap mental mereka tidak mendukung untuk menyelesaikan masalah tersebut tidak ada gunanya

·         Masalah Sumber – sumber (resource)
Ketiadaan sumber juga menyebabkan pemecahan suatu masalah yang dihadapi oleh suatu masyarakat menjadi terhalang. Sumber yang dimaksud bisa sumber daya alam, sumber daya manusia, ataupun sarana penunjang lainnya. Andaikan di daerah yang akan kita jadikan lokasi perencanaan fakta dan datanya kesulitan sumber tertentu, kita jangan langsung membatalkan pemlihan lokasi tersebut. Sebaiknya kita menganalisis terlebih dahulu ketersediaan akses untuk mendapatkan sumber tersebut dari lokasi yang akan kita pilih dengan lokasi disekitarnya. Jika akses bisa dipergunakan dengan mudah maka lokasi tersbut tetap bisa kita pilih.

3.      Ciri Ciri Masalah
Sebelum kita merumuskan masalah untuk membuat perencanaan, maka terlebih dahulu kita mengidentifikasikan dan memilih masalah. Walaupun jenis masalah cukup banyak, tapi kita harus mampu memilih mana masalah yang cukup baik untuk dipecahkan.
Ada beberapa ciri-ciri masalah yang harus diperhatikan, baik dilihat dari segi isi (content) dari rumusan masalah, ataupun dari segi kondisi penunjang yang diperlukan dalam pemecahan masalah yang telah dipilih. Ciri-ciri dari masalah yang baik adalah sebagai berikut :
·         Masalah yang dipilih harus punya nilai
Masalah yang akan kita selesaikan hendaknya mempunyai nilai nilai penting didalamnya. Masalah yang kita pilih merupakan masalah yang menyangkut kehidupan umum atau berpengaruh terhadap masyarakat.
a.                                Masalah haruslah mempunyai keaslian
Masalah yang dipilih haruslah mengenai hal-hal yang up to date dan baru. Hindarkan masalah yang sifatnya sudah usang. Masalah haruslah mengenai pertanyaan-pertanyaan yang signifikan, di mana hal tersebut kurang mendapat perhatian di masa lampau. Jika ingin mengangkat hal-hal yang lama, maka sebaiknya masalah tersebut dikaitkan dengan terkhnik, fakta, atau data yang terbaru sehingga topik-topik lama menjadi baru.
b.                                Masalah harus menyatakan suatu hubungan
Masalah harus menyatakan suatu hubungan antara dua atau lebih variabel. Masalah dapat saja mengenai hubungan antara fenomena-fenomena alam, atau lebih khas lagi mengenai kondisi-kondisi yang mengontrol fakta-fakta yang diamati. Selanjutnya, pemecahan masalah tersebut dapat dipergunakan sebagai dasar untuk mengetahui dan mengontrol fenomena-fenomena tersebut.

c.                                Masalah harus merupakan hal yang penting
Masalah yang dipilih harus mempunyai arti dan nilai. Masalah harus ditujukan lebih utama untuk memperoleh fakta serta kesimpulan dalam suatu bidang tertentu.
d.                               Masalah harus dapat diuji
Hubungan-hubungan dalam masalah harus dinyatakan dalam variabel-variabel yang dapat diukur.
e.                                Masalah harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan.
Masalah harus dinyatakansecara jelas dan tidak membingungkan dalam bentuk pertanyaan namun dfiformulasikan dalam bentuk yang dapat di ukur.



·         Masalah yang dipilih harus punya fisibilitas
Masalah yang dipilih harus punya fisibilitas, yaitu masalah tersebut dapat dipecahkan dengan suatu metode penelitian yang direncenakan secara matang. Selain itu masalah yang akan kita pilih hendaknya kita korelasikan dengan hal hal apasaja yang akan membantu kita untuk meyelesaikan masalah tersebut.
a.       Tersedianya data dan metode untuk memecahkan masalah
Masalah yang dipilih harus mempunyai metode untuk memecahkannya dan data yang menunjang pemecahan masalah. Data untuk menunjang masalah harus pula mempunyai kebenaran yang standar, dan dapat diterangkan.
b.      Tersedianya biaya
Biaya untuk pemecahan masalah harus selalu dipikirkan dalam memilih masalah. Jika pemecahan masalah di luar jangkauan biaya, maka masalah yang ingin dipilih tidak fisibel sama sekali. Mencocokkan antara masalah dan biaya merupakan seni serta keterampilan.
c.       Tidak bertentangan dengan hukum dan adat yang dipilih harus tidak bertentangan dengan adat-istiadat, hukum yang berlaku, maupun kebiasaan. Pilihlah masalah yang tidak menimbulkan kebencian orang lain. Janganlah memilih masalah yang dapat menimbulkan pertentangan baik fisik maupun itikad.
d.      Dalam waktu yang wajar
Masalah yang dipilih harus mempunyai pemecahan masalahnya dalam waktu yang singkat  meskipun masalah itu kompleks tetap harus masalah yang dapat diselesaikan dalam tempo yang sewajarnya. Karena apabila tidak begitu bukan tidak mungkin masalah lain akan timbul apabila terlalu berlarut-larut masalahnya.

e.       Masalah dapat dipecahkan
Masalah yang dipilih harus dapat dipecahkan dan dicari solusinya. Jangan memilih masalah yang tidak masuk dilogika sehingga tidak dapat terpecahkan.

·         Masalah yang dipilih harus sesuai dengan kualifikasi si perencana
Masalah yang dipilih harus menarik bagi perencana dan akan lebih baik jika cocok dengan bidang kemampuannya. Masalah yang dipilih harus menarik keingintahuan dan memberi harapan kepada perencana untuk menemukan jawaban ataupun memecahkan masalah lain yang lebih menarik dan lebih penting. Dalam realitanya memang ada perencana yang membuat rencana yang tdaik sesuai dengan bidang kemampuannya, hanya saja biasanya perencana tetap akan menggunakan bantuan tenaga ahli dalam bidang tersebut. Dengan perkataan lain, sukar mudahnya masalah yang ingin dipecahkan sesuai dengan derajat kemampuan perencana. Derajat kemampuan dapat dilihat dari latar belakang pendidikan ataupun pengalaman.

4.      Sumber – Sumber Masalah
·         Pengamatan terhadap kegiatan manusia
Saat kita melakukan penelitian terhadap seseorang maka dalam penelitian terhadap perilaku orang tersebut pasti kita akan menyimpulkan sesuatu tentang orang tersebut. Jadi pengamatan terhadap manusia bisa dijadikan sumber permasalahan. Seperti seorang manager keuangan dapat mengetahui adanya masalah disaat dia melihat dan menyaksikan ada karyawan yang dengan sengaja menyembunyikan uang perusahaan.
·         Bacaan
Bacaan-bacaan dapat menjadi sumber dari masalah yang dipilih untuk dikembangkan. Bukan saja dari bacaan tersebut ditemukan masalah yang ingin mengungkapkan hubungan, tetapi bacaan dapat juga memberikan tekhnik atau metode yang ingin dipergunakan dalam perencanaan.
·         Ulangan serta perluasan
Masalah juga diperoleh dengan mengulang perencanaan-perencanaan sebelumnya yang pernah dilakukan. Dimana pada perencanaan sebelumnya dianggap masih ada hal yang belum memuaskan.
·         Pengalaman dan catatan pribadi
Dalam perencanaan ilmu sosial, pengalaman serta catatan pribadi tentang sejarah sendiri, baik dari kegiatan pribadi ataupun kegiatan professional dapat merupakan sumber dari masalah yang ingin dipecahkan.



·         Praktik serta keinginan masyarakat Bidang spesialisasi
Praktik-praktik atau tindakan-tindakan yang timbul dan keinginan-keinginan yang menonjol dalam masyarakat dapat merupakan sumber dari masalah. Praktik-praktik tersebut merupakan ungkapan perasaan, pernyataan-pernyataan pemimpin, otorita ilmu pengetahuan baik bersifat lokal, daerah maupun nasional. Adanya gejolak rasial misalnya dapat dijadikan suatu masalah.
·         Pelajaran dan mata ajaran yang sedang diikuti
Pelajaran yang sedang diikuti dapat merupakan sumber dari masalah. Diskusi kelas, hubungan antara dosen dan mahasiswa banyak mempengaruhi nmahasiswa dalam memilih masalah.
·         Bidang spesialisasi
Bidang spesialisasi seseorang dapat merupakan sumber masalah. Seorang yang spesialis dalam bidangnya, telah menguasai ilmu bidang spesialisasinya secara mendalam dari itu akan banyak sekali masalah yang memerlukan pemecahan untuk pengembangan keilmuannya.
·      Pengamatan terhadap alam sekeliling
Hampir sama seperti sumber masalah yang didapat dari pengamatan kegiatan manusia karena dengan melakukan pengamatan terhadap alam sekeliling kita dapat mengetahui adanya sumber masalah di alam sekitar. Seperti seorang polisi hutan yang melihat hutan menjadi gundul.
·      Diskusi-diskusi ilmiah
Dengan melakukan diskusi-diskusi ilmih dengan teman-teman maka akan terjadi tukar fikiran yang nantinya akan timbul sumber maslah yang akan menarik untuk terus diperbincangkan dan dicari pemecahan masalahnya.
·      Cabang studi yang sedang dikerjakan
Apabila kita sedang mempelajari tentang kehidupan sosial dimasyarakat perkotaan disitu kita dapat melihat kurangnya sosialisasi yang dilakukan yang merupakan masalah yang lazim terlihat diperkotaan.



5.      Analisis Perumusan Masalah

Rumuskan                               Analisis                                               Tetapkan
Masalah                                   dan rinci                                              prioritas
Masalah
Yang lebih
Kecil

Kumpulkan
Data yang
Diperlukan

Tuliskan rumusan dari masalah yang akan dijadikan topik terus tetapkan maslah yang menjadi prioritas dari topik tersebut lalu perkecil ruang lingkup masalah agar lebih spesifik dan terkonsentrasi sehingga mudah dikaji dan dicarikan solusinya lalu kumpulkan data-data sekundernya atau data pendukung agar masalah tersebut dapat terselesaikan secara sempurna.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar